Karyawan Dirumahkan, Pengusaha Khawatir Penularan COVID-19 Melonjak


 

Pebisnis restoran yang ada di mal merumahkan 200 ribu karyawan mereka mengejar kebijaksanaan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang mempererat Limitasi Sosial Bertaraf Besar atau PSBB. Hal tersebut dilaksanakan supaya usaha mereka dapat bertahan.


Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel serta Restoran Indonesia (PHRI) Bagian Restoran, Emil Bijakin, mengatakan ketetapan itu sebetulnya bukan yang diharapkan oleh beberapa pebisnis. Merumahkan karyawan, kata Emil, membuat cemas sebab kekuatan penyebaran COVID-19 pada karyawan yang sudah dirumahkan bertambah terbuka lebar.


"Umumnya dari mereka akan cari pekerjaan kesan-kesan, kesini serta tidak tutup peluang mereka akan terjangkiti dalam proses penelusuran pekerjaan lain," tuturnya, Rabu (30/9/2020).


Persiapan Matang Main Judi Sabung Online Dengan merumahkan karyawan, menurutnya, akan makin susah untuk mengatur penebaran COVID-19. Tidak seperti waktu restoran dibuka serta pebisnis dapat betul-betul mengawasi beberapa karyawan untuk selalu jalankan prosedur kesehatan.


Bila tingkat penyebaran makin bertambah, katanya, usainya COVID-19 akan makin lama. Itu dapat berekor pada ketidaktetapan buat dunia usaha mengenai kapan ekonomi serta usaha kembali lagi sembuh.


"Bertambah susah buat pebisnis untuk survive, bila tidak ada kejelasan kapan COVID-19 akan usai. Yang pada akhirnya harus tutup restonya," katanya.


Selama saat kelonggaran PSBB, menurut dia, pebisnis restoran tetap mengaplikasikan prosedur kesehatan. Beberapa pebisnis memandang itu bertambah efisien untuk meminimalisasi tingkat penyebaran di golongan karyawan mereka.


"Jadi beberapa pekerja ini ikut jaga agar penyakit ini dapat teratasi serta ditangani. Masalahnya, bila PSBB larang dine-in, maka menyebabkan tidak dipakainya pekerja harian. Karena itu kita akan kesusahan untuk jaga situasi kesehatan beberapa pekerja restoran," katanya.


Emil mengharap Pemerintah Propinsi DKI Jakarta bertambah selektif untuk menetapkan PSBB, dengan membolehkan dine-in di restoran yang sudah mengaplikasikan prosedur COVID-19 dengan cara ketat. "Khususnya resto di mal serta hotel yang sudah mengaplikasikan double protocol kesehatan," katanya.


Bukan hanya itu, ia minta supaya pemerintah memberi uang tunai untuk karyawan tidak dipekerjakan lagi karena kebijaksanaan ini.

Postingan populer dari blog ini

A future for albatross

Our innocuous

Hitler in your home: Exactly just how the Nazi PR device remade the Führer's residential picture as well as duped the world