Bikin Merinding, Bagian Lain di Balik 3 Tempat Horor Bandung



Bandung memiliki beberapa tempat yang diketahui dengan cerita mistisnya masing-masing. Cerita itu masih berkembang dari mulut ke mulut sampai jadi mitos yang semakin makin tambah meluas.
Misalnya saja, boneka yang tergantung pada suatu pohon Jalan Babakan Siliwangi yang dilihat jadi biang kecelakaan di tempat itu. Masih ada orang yang memercainya terlepas dari kebenarannya.
Karenanya, komune pencinta wisata kisah berbau gaib asal Bandung, yakni Komune Wisata Mistis (Wismis) sejak 2011 lalu teratur membuat acara ekspedisi bertandang ke sejumlah tempat yang memiliki cerita seram spesifik di Kota Bandung dan seputarnya.
Tidak main-main, dalam ekspedisi itu mereka kerjakan 'klarifikasi' cerita mistis yang menyebar, langsung pada arwah yang bersemayam dalam tempat itu lewat pekerjaan metafisika.

Berikut 4 hasil ekspedisi Komune Wismis cari tempat angker di Bandung :

Patung Pastor Taman Maluku 
Patung seorang pastor namanya H.C. Verbraak yang hidup tahun 1835-1918 diabadikan di Taman Maluku Bandung. Buat sebagian orang, patung yang ada ditengahnya taman dan menghadap ke Jalan Horor itu dilihat seperti patung yang cukup mistis karena konon dapat bergerak dan menghadap ke arah lain saat malam hari.
Diantaranya anggota juga sekaligus penasihat metafisika Komune Wismis Bandung, Londo, melihat hal tersebut tidak betul. Walau demikian, hal tersebut bukan berarti semuanya menafikkan kedatangan 'makhluk halus' di sekitar taman atau patung itu.
"Banyak yang sebutkan bila patungnya bisa gerak, menghadap ke arah lain. Walaupun sebetulnya waktu kita susuri, tidak seperti itu," tuturnya waktu dijumpai Ayobandung.com di bilangan Gelap Nyawang barusan ini.
Dia menerangkan, beberapa kesan patung bergerak itu adalah ilusi cahaya dari pantulan lampu kendaraan saat malam hari yang membuat seolah bagian kepala patung lihat ke samping.

Boneka Babakan Siliwangi 
Narasi Uci sang gadis kecil yang meninggal dunia karena kecelakaan lalulintas di tempat Babakan Siliwangi ialah diantaranya cerita seram Kota Bandung yang banyak diketahui. Konon, sampai hembuskan nafas terakhirnya, Uci masih mencari boneka yang hilang terpental waktu kecelakaan berjalan.
Menurut perbincangan, warga yang melalui di tempat itu seringkali melihat profil gadis kecil bawa serta boneka di ruangan pohon tikungan jalan dari rimba Babakan Siliwangi mengarah Jalan Siliwangi. Karenanya, warga yang mengetahui kejadian nahas itu gantungkan boneka di pohon itu menjadi 'penghormatan'. Tikungan itu setelah itu dimitoskan jadi diantaranya tempat rawan kecelakaan.
Londo menerangkan, profil penunggu pohon di Babakan Siliwangi memang benar-benar ada. Tapi, profil itu tidak membuat kecelakaan sama seperti yang dipahami warga.
"Figurnya sih ada, tapi sebenarnya tidak mengganggu. Kecelakaan dari sana mah sebab kesalahan manusia; jalannya tikungan dan penerangan jalan minim, maka bila tidak waspada bisa celaka," katanya.
Anggota Komune Wismis lainnya, Uhuy menerangkan, profil 'penampakan' yang dilihat bawa serta kecelakaan bisa ada sebab sugesti diri yang demikian melihat angker tempat itu sampai berpotensi mengganggu fokus berkendara.
"Karena banyak yang sebutkan tempat itu angker, jadi waktu lewat sana sudah tersugesti. Bawa juga kendaraan juga tidak fokus. Bila sugestinya langsung tervisualisasi jadi profil yang dipikir, ya bisa malah melihat (walau makhluk halusnya tidak ada)," katanya.

Mitos nama "Lada" di Goa Jepang dan Belanda 
Buat yang sempat ada ke Taman Rimba Raya (Tahura) Juanda dan menyempatkan diri ada ke Goa Jepang dan Goa Belanda di areanya, mungkin pernah dengar mitos bukan untuk katakan kata "lada" di gua. Permasalahannya hal tersebut bisa memancing banyak hal yang tidak diinginkan seperti kesurupan atau terusik 'penunggu' di tempat.
Uhuy menerangkan, berdasarkan eskpedisi yang ditangani dengan Komune Wismis, profil Lada ialah diantaranya orang pribumi yang dihormati. Oleh karena itu, 'makhluk-makhluk' lain yang menghormati Lada jadi tersinggung waktu ada sebagian orang yang dengan sengaja menyebutkan Lada dengan suara mengejek.
"Tidak ada larangan sebenarnya, tapi tergantung dari cara kita mengatakan; dengan menipu atau tidak," katanya. Si dia tidak menampik bila profil Lada memang benar-benar ada di tempat gua itu.
"Ada sih, tapi dia paling jarang ada. Bila ada yang klaim melihat Lada, peluang itu anak buahnya. Hantu dapat iseng dan bohong," katanya.

Rumah Kentang 
Rumah bercat hijau dengan halaman luas yang ada di persimpangan Jalan tidak jauh dari GOR Saparua diberi nama Rumah Kentang oleh warga kota karena konon rumah itu seringkali mengeluarkan aroma kentang sampai tercium oleh warga yang berkendara. Rumah itu diklaim angker karena bentuk dan kebunnya yan kurang teratasi.
Tapi, Londo mengakui si dia memang sempat mencium aroma kentang rebus waktu stop di lampu merah dekat rumah itu.
"Memang benar-benar ada baunya sih, saya mencium bau kentang rebus," tuturnya. Tapi, rumah itu sampai saat ini belum dikunjungi Komune Wismis karena bukti izin.
Itu properti pribadi sih, dan bila dari informasi yang saya kenali, propertinya sedang jadi konflik," tuturnya.

Postingan populer dari blog ini

A future for albatross

Our innocuous

Hitler in your home: Exactly just how the Nazi PR device remade the Führer's residential picture as well as duped the world